SDFK #RINDUKU PADA PUCUK-PUCUK BAMBU#
Kerinduanku pada pucuk-pucuk bambu terpaku di kolam hatiku
Jiwa yang mencari jernih air di kali yang kini sembunyi di lembah diri
Kerinduan pun pada bintik-bintik embun berayun di daun rimbun
Juga ku rindu burung berkicau, ku rindu juga ilalang hijau
Mereka telah hilang, hanya tinggal bayang yang melayang di awang
Telah lama ku tinggalkan kampung halaman
Tanah yang tak lagi ku kenal, tanah yang tak lagi mengenalku
Embun tak lagi bening, rumput tak lagi hijau
Tak ada ladang, tak ada hutan, tak ada sawah
Tak ada tungku, tak ada kebaya, tak ada hati
Hanya bising suara mesim giling
Hanya gaduh suara pabrik yang bergenuruh
Semua berubah dimakan jaman
Semua tenggelam ditelan kemajuan
Surau pun jadi bungalow
Telah lama ku tinggalkan kampung halaman
Tanah yang tak lagi ku kenal, tanah yang tak lagi mengenalku
Embun tak lagi bening, rumput tak lagi hijau
Tak ada ladang, tak ada hutan, tak ada sawah
Tak ada tungku, tak ada kebaya, tak ada hati
Hanya bising suara mesim giling
Hanya gaduh suara pabrik yang bergenuruh
Semua berubah dimakan jaman
Semua tenggelam ditelan kemajuan
Surau pun jadi bungalow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar