SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Jumat, 12 Oktober 2012

Novandy Lupaluka Lukaluka Waktu



Waktu

Seiring dengan berjalannya nadi jam dinding yang kikuk, Waktu yang telah kubesarkan telah tumbuh dengan sendirinya. Dan hingga saat ini masih terlintas dalam lamunanku masa- masa itu. Masa kecil Waktu yang belajar berbicara, merangkak, berjalan, hingga berlari- lari hingga saat ini. Semua terlewati begitu saja hingga hari- hari yang kejam itu merampas semuanya dari gurat- gurat senyuman yang kutorehkan pada selembar kertas tak bernyawa. Dengan congkaknya mereka tanamkan bibit- bibit galau diatas ladang hati yang senantiasa kupelihara. Sungguh akupun tak dapat mengira hal ini akan datang secepat kilat, menyambar bagai halilintar, dan menukik bagaikan elang. 

Urat nadi jam kikuk pun berdetak, berdetak, berdetak semakin cepat. Begitu cepat hingga pada akhirnya lamunan indahku terbuyarkan lewat baksil- baksil galau yang menggerogoti setiap bagian kecil daripada hati yang tersakiti lalu terbang mencari- cari kemana diriku sembunyi. Hingga pada suatu ketika terdengar sebuah suara yang rasanya sangat asing bagiku: apakah itu? Setankah, Manusiakah, Tuhankah? atau harus kusebut apa apabila bukan ketiganya?. Dan kutemukanlah dimana sumber suara indah itu. Ya, suara itu berasal dari balik ilalang hitam tempat mimpi- mimpi indah yang disembunyikan oleh para kolega setan yang selama ini kuanggap sebagai orang paling berjasa dalam hidupku. Sungguh tragis, tak hentinya aku menangis hingga kulihat cahaya baptis muncul dari balik semuanya dan membuatku menarik kesimpulan yang jelas tanpa ada keraguan di dalamnya : Kurasa aku tidak memerlukan waktu lagi dalam hidupku untuk menyatakan perasaanku kepada dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar