SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Selasa, 16 Oktober 2012

SDFK: Liezbella Swanzen


Liezbella Swanzen

SDFK #DANAU INI,... # 
Danau ini begitu memuja bulan,
Selalu ingin menelannya utuh
Tanpa menghancurkan dalam riak-riak
Ketika dedaunan meluruh, dan
Angin bercengkrama serupa angsa-angsa

Kita mematung dalam perahu
Yang kehilangan sauh
Lalu senyap begitu sengit memasung malam
Gelapnya kerap menyembunyikan jejak
Tidak ada kayuh,
Hanya udara yang jatuh,
Dalam resah yang rekat pada bulir 
air dukamu

SDFK # kemarin #

Kemarin, jejak kakimu digenangi air hujan,
Dan langkahmu diam-diam menjelma akar
Menyelusup pada rahim bumi, saling berkaitan..
Pada batu-batu dingin itu...
Tanpa permisi....

Lalu anginlah yang mampu tebarkan aromamu,
Dan menelanjangi senandungmu,
Begitulah kemudian kau mengubah rindu menjadi prasasti abadi
Mengakar; memahat relief paling sempurna
Di sini, dikedalaman semestaku...

2 komentar:

  1. Aduh gimana ya. Kalau menyimak acuan dari Liezbella Swansen, kata orang tulisan saya kadang kocak dan norak. Terkesan bercanda. Weww, kolapslah saya.

    BalasHapus
  2. Tapi rasanya tidak fair kalau saya menyerah begitu saja. Akan saya coba agar bisa masuk saja dulu. Semasa kecil 1969 saya pernah tinggal di Bandung, waktu itu saya suka berjalan. Coba ya saya akan guratkan kenangan masa itu. Misalnya saat desa Cisurupan Ujungberung ditingker sama gorombolan DI/TII. Boleh tidak yah neng?















































    /

    BalasHapus