SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Minggu, 14 Oktober 2012

SDFK: Ki Bagus Rangin Jr.


Ki Bagus Rangin Jr.
SDFK 
# TANDA SAYANG BUAT KORUPTOR#
Kugandeng tanganmu,
Kubawa ke tempat lengang.
Prok! Kepalamu kumartil.
Satu-satu tubuhmu kumutilasi.
Kucungkil matamu,
Kubetot lidahmu,
Kumakan jantungmu,
Kugoreng hatimu,
Kusunat anumu,
Kuambil dompetmu
Sisanya kukirim ke kapeka.
Sadafiktif #MARTINA-MARTINI#

Tahun Baru. Saatnya bikin skedul. Kalender baru dibuka. Pandangan tertuju pada tulisan bulan. Koq Maret? Bukan Januari. Mengernyit. Salah cetak. Duh..!, beli barang kurang teliti. Menyesal. Penasaran. Lembar kedua dibuka. Maret, bukan Pebruari. Tambah kerung. Lembar ketiga, keempat,…,
hingga lembar terakhir, semua Maret. Kucek-kucek. Diulang, perlahan. Dibuka satu demi satu, tetap Maret. Mata terasa nanar. Puyeng. Tidiiid... suara klakson, tak lama ada yang menyambangi. “Gus, latihan jadi? Ayo dong! Sekalian cukcaknya dibawa,” ajak Roni kawan main keroncong. “Siaap..ndan,” jawabku spontan. Merasa kebetulan. Mengambil cukcak yang menggantung di dinding. Boncengan. Laju, sepeda motor menuju sanggar seni. Sepanjang jalan. Di sebelah kiri. Nampak Bengkel sepeda Wak Darja, berubah wujud. Megah. Tampil beda. Terpampang baliho bertuliskan Martina. Sebelah kanan. Kios Bu Tati, berubah gaya, cantik minimalis jadi Martini. Terus melaju, di setiap pertelon dan perempatan, yang terlihat selalu saja. Martina-Martini. Ada yang tidak beres, membatin. Jangan-jangan tengah mimpi di siang bolong. Kesasar di negeri Martina-Martini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar