Kubutuh kamu, Bima. Bukan Yudhistira atau Arjuna.
Sanggup menyelam jauh ke dasar Jalatunda.
Dalem. Sedalam-dalamnya.
Basahi jiwa nan dahaga.
Sangat.
Kutelusuri makna cinta pada gunung dan curamnya lembah.
Diantara asteroid dan bintang-bintang.
Diantara naluri dan nurani.
Diantara kalam dan aksara.
Yang kutemui, cuma kamu.
Dewa Ruci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar