SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Minggu, 14 Oktober 2012

SDFK: Dé Goeriang Kusmawan





Dé Goeriang Kusmawan
SDFK# Jejak Sunyi #

(2)
Di ranting di daun tak juga kudapati engkau
Hanya ada sisa gerimis memeluk latu
Memeluk sepucuk bisu
Yang ada tersisa
Menjadi bangkai sebuah kenangan

Tasik, 2004

(3)
Di balik bising
Kau diam, memelukku dengan segala
Rancu yang indah
Bisikan seribu lakon yang tak bisa
Jinakan waktu
Jinakan dada yg berlobang

Pelabuhan Ratu, 2005.


Dé Goeriang Kusmawan

SDFK# JEJAK SUNYI #

(4)
Senja semakin menjauh
Menenggelamkan sisa remahan senyum
Di pantai tanpa ombak
Di bisik tanpa suara
Semakin bisu rindu
Memecah jejak yang semakin binal.

Pangkal Pinang, 2006

(5)
Dengan bayangmu...
Sudah biasa aku bercumbu
Menumpahkan sisa rindu
Yang tersisa dalam secawan anggur
Memabukan...
Hingga aku tak pernah bisa memintal mimpi
Menyulam setiap sunyi.

Tanjung Pandan, 2007.


SDFK# JEJAK BISU #

(6)
Derit kereta menunggu membawa rindu
Yang pergi dan kembali menggerus bisu
Jejakmu diam menyapa latu
Resah kemarau
Menyemai menuai mendung.

Bandung, 2007.

(7)
Selembar bisu
Usai sudah dibunuh angin
Dan kau lelap tertidur
Mati dalam bising
Malam yang rancu
bisik tanpa lirik.

Jakarta, 2008.

(8)
Aku rindu untuk kembali...
Pada sunyi pada hening
Pada bisikan tafsir
Pada sebaris kalimat musim
Tanpa syair
Menyulam menambal takdir
Jejak yang fakir.

JakaBaring, 2008.



Dé Goeriang Kusmawan
SDFK #Mati dalam Rindu#

Aku...
Selalu mati dalam bahasamu
Dihanyutkan hujan yang semalam
Meluap dari setiap hausku
Melumat seribu doa.

Aku rindu...
Berbagi bahasa binal denganmu
Bercumbu dalam kalimat kalimat memabukkan
Tentang fana
Yang selalu risau dicelotehi sesal.

Aku...
Merindukan kalimat doa
Memeluk menuntun mimpi
Yang selalu sederhana
Mati dalam ilusi.

Rumah Rimba, Oktober'08.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar