SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Selasa, 16 Oktober 2012

SDFK: Nur Fithry


Nur Fithry
 
SDFK#SENYUMLAH UNTUKKU...!!#

Kawan...
Kulihat sinar di matamu kini memudar
Hatiku jadi getir, jangan...!
Jangan biarkan hari jadi kelabu
Biarkan mentari slalu bersinar indah di wajahmu


Kawan...!
Ku tahu hari esok tak mudah bagi kita
Tapi...jangan biarkan sembilu bersemayam di dada
Bangkitlah, wahai sahabatku
Berikan satu senyuman untukku, hanya untukku...kawan!


Jangan biarkan mendung bergelayut memanja
Ku yakin , kau kan penuhi asaku,
Maafkan...ku tak dapat penuhi mimpimu, mimpi kita dulu
Ah...kawan, mungkin ini jalan terbaik untuk kita

‎#KENANGANKU TENTANG DIA...#
Langkahku terhenti seketika. Lututku gemetar. Di depanku berdiri seseorang. Dia tersenyum.
''Hallo, Dik Manis?'' sapanya riang.
'' A Bagus?''
Aku masih tak percaya. Dua tahun aku tak melihatnya. Hilang tiada kabar berita. Dia sahabat terbaik yang kumiliki.
Dalam mobil, sempat ku curi-curi pandang. Tak ada yang berubah. Masih segagah dulu. Dia masih asyik menyetir mobilnya. Sesaat hening. Tak lama sampai ditempat reunian.
teman-teman lain menggoda kami.
Acara reuni cukup meriah. Dia mengantarku pulang.
''Sampai ketemu lagi, adik manisku,'' katanya.
Itu perjumpaan terakhir dengannya. Kini hanya sebuah pusara bertuliskan namanya. Yang masih bersisa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar