SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Minggu, 14 Oktober 2012

SAJAK-SAJAK DEWI RATNA DAMAYANTI

Dewi Ratna Damayanti


‎*sunyi*

Aku
Melayang di udara
Perlahan jatuh kebumi

Mencari kebahagiaan sejati

Aku melayang di air
Perlahan tenggelam
Kedasar laut terdalam
Juga tak ada jawaban

Lalu,
Aku diam
Dan membiarkan semuanya berjalan seperti angin
Teori yg basi!

Dan
Aku memilih terkapar disini
Diantara batu karang dan kesunyian...










‎#Doa di ujung senja#

Tuhan,
Betapa aku merindukan denting piano yang biasa mengalun 
diujung senja



‎#Cinta#

Aku,
mencintai semua luka yang kau turihkan di tubuhku
Karna,
Cintaku teramat sederhana...



‎#cinta 2#

Cinta,
membuatku tetap tersenyum
Walau sejuta cacian kau semburkan
Dibelakangku...






SDFK #CINTA 3#

Apa yang ku sembunyikan darimu?
....
Luka-ku!



Sajak #CINTA 4#

''No body love me...''
Kataku pada dinding yang diam
Pada meja kursi butut yang berdebu



‎#Cacing kematian#

Lihatlah, cacing cacing itu begitu mencintaiku
Mereka setia menunggu dalam lobang itu
Menggeliat,
menarikan irama kematian...



*Di atas jembatan*

Di sini aku berdiri
Di atas jembatan, merentangkan tangan
Dengan botol tetap erat dalam genggaman


Dì sini aku berdiri
Di atas jembatan ini
Dua puluh empat tahun lalu
Dengan Quran di tangan....







#elegy sayap patah#

Aku terbang dengan sayap patah
Membelah langit
Dengan hati terluka parah.

Aku terus terbang
walau tubuhku mulai terbakar

Matahari!
Dimana matahari yang akan memanggang jantungku?

Kukepakkan sayapku keras-keras hingga bulu-buluku terlepas
Kukepakkan semakin keras
Hingga nyawaku lepas.






‎*jejakmu*

Dimana hatimu
Sementara jejakmu tercecer diantara daun-daun 
Yang gugur di musim kemarau?






*Tamba*

Haturan mata poe nu unggal isuk nyingraykeun peuting
Ngeclakkeun ciibun dina tungtung daun

Jungjunan, kaheman jeung katineung urang duaan,
mo laas ku carita lawas
salilana ngagulidag ngamuara ka sagara rasa


‎#senyum dua wajah#

kau peluk aku dengan senyummu
tanganmu erat mendekap jiwaku 
sementara
dengan lembut kau dendangkan lagu cinta
pada perawan lain...



‎#elegi#

... menghayati kesunyian....





jangan menangisi malam katamu
sementara kau terus mengguritkan luka diatas tubuhnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar