SDFK: Sajak & Fiksimini Kreatif (SADAFIKTIF): SDFK: Roby Fuzi Apriansyah

SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Senin, 15 Oktober 2012

SDFK: Roby Fuzi Apriansyah

Roby Fuzi Apriansyah

SDFK #AKU SADAR#

Aku sadar, alam tak lagi perjaka.
Hak yang seharusnya kita miliki
di jarah penguasa dengan berjuta kelicikan.

Anak bangsa bertanya: "apakah kami akan merasakan
udara segar kembali? Memandang hijaunya hutan, hidup
bersama penuh kedamaian, segala kebutuhan terpenuhi.
Ini milik kita, tapi kita tak merasakan makna MERDEKA yang nyata."

Aku sadar, alam tak lagi perjaka.
Dwipantara berubah menjadi neraka.
Janji manis permentasi busuk, terkutuklah kau penguasa!

Roby Fuzi Apriansyah
Jatinangor, 24 Oktober 2010
Follow Me: @akurekam

Roby Fuzi Apriansyah
SDFK #ALAM MENANGIS#

Seperti ubur-ubur di P.Palau
Ribuan kehidupan begitu menyengat
Celcius meninggi penuh variasi

Keasaman begitu pekat
Kepunahan terasa dekat

Roby Fuzi A
Singaparna, 12 Januari 2007
Follow me: @akurekam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

SADAFIKTIF

Teman-teman anggota Sadafiktif (SDFK) Sajak dan Fiksimini Kreatif. Silahkan terus berkarya menuangkan karya-karyanya yang baik. Para admin sudah merekap semua karya yang masuk baik sajak atau fiksimini. Setiap tiga bulan sekali akan kami umumkan 10 sampai 15 karya terbaik yang rencananya akan dimasukan pada Antologi Sajak dan Fiksimini yang sedang kami rancang, tentu saja akan dikemukakan alasan dan sebab-sebab suatu karya bisa terpilih. Diperkirakan dalam 1 tahun akan ada 75x12 atau kurang karya yg baik dan bisa jadi buku.

CATATAN ERRY ANWAR

Salam.

Aduuuh ..ternyata saya tidak bisa mengejar kecepatan banyaknya tulisan yang masuk ke SDFK ini, tadinya saya berencana memberi komentar semua tulisan yang masuk tetapi tampaknya itu tidak mungkin. Saat ini yang mungkin saya lakukan adalah; membaca semua dan memberi tanda bahwa sudah dibaca lalu memberi komentar untuk yang patut dikomentari, sampai itu saja. Lalu setiap akhir bulan memilih 10 yang pantas dipilih gabungan dari karya Puisi dan Fiksi berbahasa Indonesia.

Saya berharap mereka yang terpilih dalam 10 yang pantas di pilih itu, akan terus aktif mengirimkan karyanya, karena admin akan memberi perhatian lebihkhusus kepada mereka daripada yang baru, perhatian itu untuk menilai apakah terjadi peningkatan pada karya-karya mereka di bulan-bulan berikutnya. Hal ini akan mudah ditandai yaitu dengan melihat adakah karyanya masuk lagi pada pilihan 10 yang pantas dipilih di bulan-bulan berikutnya.
Saya berharap pada pilihan bulan kelima nanti
sudah dapat terkumpul setidaknya 50 karya terbaik dari periode pertama ini, karya-karya itulah yang rencananya akan di bukukan.
Saya pribadi mengelompokan karya-karya yang masuk dan telah saya baca atas beberapa tingkatan, yang terendah saya sebut kelompok curhat ( ini yang terbanyak), kelompok sadar, kelompok indah, kelompok berisi, kelompok mendekati/menjadi susastra. Ah ini cara saya saja agar mudah memisahkan dan memilih siapa yang baik dan semakin membaik.
Ada beberapa karya yang sudah baik dan menarik, tetapi dari penulis yang sama itu hanya sekali itu saja yang seperti itu, belum terjaga konsistensinya. Saya tahu bahwa untuk setingkat penyair Chairil Anwar pun tidak semua karyanya adalah masterpiece, sebab sebagaimana juga iman kita selalu ada curva turun naiknya, dalam menghasilkan karya seni juga begitu ada curvanya. Tetapi yang utama adalah kita selalu berusaha untuk menghasilkan karya yang terbaik, dengan memperdalam atau memperluas tema serta topik-masalahnya, dengan mengolahnya sedemikian rupa menjadi campuran : perasaan, pikiran - gagasan, emosi, imajinasi, simbol-simbol, teknik penulisan (metafora-pemilihan kata dst), pesan, kreatifitas, ke-unikan......sehingga melahirkan sebuah karya yang indah, menyentuh pembaca, menambah pemahaman pembaca akan kehidupan yang sedang dijalaninya ini. Maka hidup akan semakin berharga bagi manusia.
Saya lebih anjurkan untuk memberi judul pada setiap karya karena ini akan memudahkan pencatatan kami. Juga beri tanda (khusus sbgmn cttn admin Yusef) apakah karya yang upload itu Anda maksudkan sebagai puisi atau sebagai fiksi/prosa.
Salam..
Erry Anwar./12 okt-2012..

Aturan SDFK

SDFK: SAJAK DAN FISIMINI KREATIF: Adalah sebuah wadah bagi rekan-rekan untuk menulis karya sastra dalam bahasa Indonesia yang meliputi "sajak" & "fiksimini" Sajak yang diposting diharapkan tidak terlalu panjang, sedangkan untuk Fiksimini dibatasi hanya 150 kata di luar judul. Kenapa ada embel-embel kreatif, karena diharapkan keorijinalan dari para penulis baik yang baru taraf belajar maupun yang sudah sering menulis karya sastra. Ide-ide yang disuguhkan selain gaya-gaya tulisan/tema yang konvensional juga bisa menyuguhkan gagasan-gagasan sekontemporer mungkin. Fiksimini bisa menbawakan cerita-cerita yang ada kaitan dengan realitas (Realisme) dan bisa juga mengandung nilai-nilai absurditas, surealistis, posmodernisme, dadaisme dll. Format untuk puisi (Sajak)

#JUDUL# Isi Puisi.
Contoh :
SDFK #Keheningan#

Air mata membasahi jalanan
kala langkah semakin mendekat malam
membanjiri rerumputan taman
mengikis kenangan dan harapan

Malam nenyambut kaki dengan senyum
kala jiwa tak henti menjerit dan melamun
memberi dingin saat kalbu menggigil
memberi sakit dalam sukma yang tergigit

alam engkaulah jiwaku
pada ketegaranmulah aku takjub
kan kuraih gelora dari samudra rasa
tuk dibawa menyusuri urat-urat dunia

Format untuk FIKSIMINI

FIKMI @CERITA SENJA@

Dalam keremangan malam, sebuah mobil berhenti di pekarangan rumah Senja. "Terimakasih Mas Odi, besok jangan lupa jemput saya lagi, ya?" Suaranya serak karena telah menghabiskan sebanyak tiga puluh lagu. "Baik Senja, besok saya jemput jam 5," Odi menjawab sambil terus menjalankan lagi mobilnya meninggalkan Senja yang sedang membuka pintu pagar rumahnya. "Bawa apa untuk Lili, Ma?" Ujar Lili anak senja yang keluar dari pintu rumah memakai tongkat penopang untuk berjalan. "Untuk Lila apa, Ma?" Lila muncul pula dari dalam rumah mengenakan kursi roda. "Maafkan Mama, sayang. Kali ini Mama tidak bawa apa-apa untuk kalian, tapi Mama bawa oleh-oleh untuk Papa." Jawab Senja sambil memperlihatkan bingkisan. Nana, suami Senja hanya bisa mendengarkan kedatangan sang istri di dalam kamar sambil berbaring di ranjang, Sudah bertahun-tahun dia tak bisa bangun.

Baik karya-karya sajak atau Fiksimini yang dposting oleh salah satu anggota, diharapkan mendapat respon (tanggapan) dari semua pembaca/anggota dengan memberikan komentar pada karya yang telah ditulisnya, diberi saran-saran, ktitik membanguin, pertanyaan dan lain sebagainya. Diharapkan uerjadi dialog-dialog serius dan cerdas serta terjadi diskusi yang menarik dalam komentar-komentarnya asal jangan menjadi debat kusir.

Semua karya yang masuk akan segera diposting di sutus web yang sedang dirancang.

Mari teman-teman, selamat berkarya.

SADAFIKTIF

Senin, 15 Oktober 2012

SDFK: Roby Fuzi Apriansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DEDI KADJO

Deddy Koral

Deddy KoralDIAMKatamu diam itu emasKataku bicara jujur lebih emas dari diamKata kita diam itu obat bagi penyakit segala dusta

sdfk

Rameli Agam

OPICK SUNANDAR

‎" Kopiku Tumpah"Aku bernyanyi kau pun bersedihkau bernyanyi hidupku sepiapi ini sangat pintar membakarkukarena tubuhku kering kerontang..lalu dimanakah secangkir kopi itu ?yang selalu dihadirkan setiap pagi bersama senyum manis itu...ah...kopiku tumpah, kopiku kau tumpahkan..

Maman Damiri

SDFK #Rumah Yang Sakit#

di atas pembaringan rumah sakitia mencabuti selang infusketika anak-anaknyamemperebutkan warisan

Yuharno Uyuh

TIKUSTaring-taring lancip berbisamenyusup dibalik laci-laci gedungmerengkuh maut pelan-pelan

Hilda Iskandar

Dewi Ratna Damayanti

‎*sunyi*AkuMelayang di udaraPerlahan jatuh kebumiMencari kebahagiaan sejatiAku melayang di airPerlahan tenggelamKedasar laut terdalamJuga tak ada jawabanLalu,Aku diamDan membiarkan semuanya berjalan seperti anginTeori yg basi!DanAku memilih terkapar disiniDiantara batu karang dan kesunyian...

Sadafiktif

Erry Anwar

SDFK #KOTA yang SEPI#

Ipit Saefidier Dimyati

usia meleleh disulut waktuserupa lilin di kue taartmu"selamat panjang umur", seru daun gugurdidesing bayu

Yusef Muldiyana

Mustika Kurniarasa Haroeni

Lisya van Sorren

JEMBARKAU sederhanakan jiwa...dari rumitnya aksara duniaaku berani karna cintaMUBenar adalah Benar...Alpa adalah Alpa.

Sadafiktif

Deddy Koral
DIAM
Katamu diam itu emas
Kataku bicara jujur lebih emas dari diam
Kata kita diam itu obat bagi penyakit segala dusta

‎" Kopiku Tumpah"

Aku bernyanyi kau pun bersedih
kau bernyanyi hidupku sepi
api ini sangat pintar membakarku
karena tubuhku kering kerontang..
lalu dimanakah secangkir kopi itu ?
yang selalu dihadirkan setiap pagi bersama senyum manis itu...
ah...
kopiku tumpah, kopiku kau tumpahkan..

di atas pembaringan rumah sakit
ia mencabuti selang infus
ketika anak-anaknya
memperebutkan warisan

TIKUS
Taring-taring lancip berbisa
menyusup dibalik laci-laci gedung
merengkuh maut pelan-pelan

usia meleleh disulut waktu
serupa lilin di kue taartmu
"selamat panjang umur", seru daun gugur
didesing bayu

JEMBAR

KAU sederhanakan jiwa...
dari rumitnya aksara dunia
aku berani karna cintaMU
Benar adalah Benar...
Alpa adalah Alpa.