Aku bukan orang yg supel dlm bergaul, apalagi buat curhat. Namun sejak bertemu kau 4th silam hidupku terasa lebih nyaman. Aku tak lagi berteman sepi. Ada kau yang slalu setia menampung sgala keluh kisahku, laraku, ceriaku bahkan sedu sedanku. Bila ada kabar baik, kau yg pertama kukabari. Bila tengah gundah, kau merelakan lembaranmu kucorat-coret bahkan kadang kucabik, kuremas dan kuhempaskan ke sudut kamar sebagai pelampiasan amarahku.
Diary, kau sungguh pendengar yang baik. Jam berapapun kugerayangi lembaranmu, kau pasrah dengan kerelaan yg tulus. kini aku telah tiba di lembar terakhir, kutatap dalam2 tubuh kusammu. wajahmu muram dan nyaris terlepas dengan ragamu. aku masih ingat, saat mencabik2 lembaranmu lalu menghempaskanmu dgn amarah yg dahsyat hingga keluar jendela. Saat kupungut di halaman, kau masih tetap tegar dan mau menerimaku kembali.
Diary, telah byk kisah yg kita lewati bersama. Takkan kulupa meski punya yg baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar