SADAFIKTIF

Selamat datang di Blog SADAFIKTIF (Sajak dan Fiksimini Kreatif) Blog ini merupakan kumpulan dari karya-karya hasil postingan para anggota SDFK: Sajak dan Fiksimini Kreatif yang merupakan sebuah grup di Facebook; dimana peminatnya tiap hari selalu meningkat. Tentu saja tidak semua karya yang masuk di SDFK dapat kami posting di sini, karena pemostingan karya-karya di sini adalah hasil seleksi yang telah ditentukan oleh para admin SDFK yang terdiri dari: Acep Zamzam Noor, Anggie Sri Wilujeng, Erry Anwar, Ipit S Dimyatie, Is Tuning, Lisya Van Syoren, Mustika K Hoeruni & Yusef Muldiyana.

Sajak dan Fiksimini Kreatif yang diposting di blog ini adalah karya-karya tang ditulis dalam bahasa Indonesia dan telah memakai format yang benar seperti disarankan admin. Untuk karya-karya di luar bahasa Indonesia mohon maaf belum dapat kami posting di sini.

Selain soal bahasa, karya yang kami rasa dipostingkan dengan tidak serius atau mempunyai kesan bercanda, juga terpaksa tidak kami posting di blog ini.

Selasa, 16 Oktober 2012

SDFK: Zenal Wahyu


‎=Keabadian Cinta#2=

Saat gurat merah sore meretakkan langit. Saat aku pulang beraktivitas. Anak-anakku berlarian di pematang sawah berlomba bergelayut di leherku. Lelah, letih, penat hilang sirna seketika. Kebahagian mengganti. Mengalir lewat sendi, vena dan pori-pori tubuh ini. Subhanallah, senyum istriku berpadu, penuh magis.

Pada sekian laksa bintang. Pada separuh bumi. Kubagikan romantisme sakral ini. dengan penuh kepongahan agar mereka iri dan tepesona menyaksikan keindahan laju perahu keluargaku.

Bulan bulat telanjang pun seakan menyempurnakannya. Apakah juga jangkrik-jangkrik. Tentu. Bahkan detak jam dinding pun bertashbih mengagumi cinta kami. Bertahmid; memuji Allah yang telah dengan kemaharahimanNya mengamanhkan keindahanNya pada kami...
a



‎=Keabadian Cinta#3=Pada bale-bale bambu. Secangkir teh manis bersama laptop lusuh. Menggrafiskan segala kemahaanMu dalam keterbatasanku., Rabb. Betapa kami kau manjakan di atas segala kemuliaanMu. Ketundukan ini bersama ajrih senantiasa tak kan pernah kami ganti. Engkaulah yang terindah untukku, untuk anak-anakku dan istriku.

Tersentak, saat secangkir teh ini tinggal separuh meninggalkan dedaknya. Sesosok tubuh kuyu merengkuh. Memeluk kakiku. Menangis sejadi-jadinya. Ibunya yang mengasihi dan dikasihi dijemput sang pemilik Arasy. Untuk bersandingan.

Kubopong anak itu, kuaping bersama istriku. Dengan penuh kasih sayang tanpa pembeda, istriku menyeka sudut-sudut matanya yang sembab, bengkak oleh tangisan tak terhenti.





‎=Keabadian Cinta#4=

"
Ibumu akan senantiasa ada bersamamu. Jangan anggap ia pegi begitu saja. Tidak. Ia tetap hidup. Ia tetap abadi bersamamu. Hanya saja tempat yang berbeda. Ia bersama Allah. Tabah"
Di dekapan erat istriku, ia masih sesunggukan. Anak-anakku menyapu-nyapu punggungnya. Memeluknya. Mhhhmm. Aku terjebak pada keharuan paling dalam. Termangu sesaat. Ta'ziyah sekaligus tasyakur, anak-anakku sudah mampu berempati.
"Anakku, kematian adalah proses menuju ke kesempurnaan setelah kehidupan dunia. Kematian adalah kehidupan abadi. Kelanggengan ruh, jiwa dan cinta. Kelak ia akan melestarikan diri di kampung akhirat"

Kematian adalah bentuk cinta yang paling agung penuh magis dari Allah. Karena kematian adalah keindahan dari keajaiban perjalanan menuju Allah. Menuju ke keabadian. Maka ketakutan akan kematian adalah kebodohan akalbudi. Bagaimanapun kematian akan bersetubuh dengan setiap makhluk hidup"








Tidak ada komentar:

Posting Komentar